Tips Menjaga kesehatan alat vital pria

-

Kami tahu bahwa Anda, sebagai pria, jarang membicarakan tentang penis Anda. Padahal, jika ada masalah, Anda jelas butuh bantuan profesional. Tidak usah malu, bung! “Rasa sakit dan gangguan ereksi adalah masalah umum,” ujar Hadley Wood, M.D., ahli urologi dari Cleveland Clinic. Beberapa di antara masalah tersebut berkaitan erat dengan organ itu sendiri, namun masalah lainnya bisa jadi pertanda gangguan medis yang lebih berat. Pelajari bedanya di sini.

Sakit saat buang air kcil. Kemungkinan Terbaiknya: Zat penyebab iritasi, seperti sabun masuk ke dalam penis melalui saluran kencing .Kemungkinan Terburuknya: Anda mengidap urethritis, infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Solusinya: “Buang air kecil akan mengeluarkan zat-zat penyebab iritasi,” ujar Peter Stahl, M.D., urolog dari Columbia University. Namun, jika rasa sakitnya tidak kunjung hilang, atau jika Anda melakukan hubungan seks tanpa pengaman dalam tiga minggu terakhir, besar kemungkinan ada infeksi akibat chlamyidia atau gonorrhea. Segera temui dokter Anda.

Susah ereksi. Kemungkinan Terbaiknya: Anda terlalu banyak menenggak bir atau alkohol.
Kemungkinan Terburuknya: Faktor psikologis seperti depresi atau penggunaan obat-obatan tertentu. Pada pria di atas 45, disfungsi ereksi bahkan bisa menjadi pertanda awal penyakit jantung atau diabetes. Solusinya: Obat anti-depresan atau penurun tekanan darah bisa menjadi tersangka utamanya, konsultasikan ke dokter Anda. Jika masalahnya ada di pikiran Anda, membicarakan gangguan tersebut dengan pasangan Anda atau psikolog bisa membantu.

Ereksi yang tidak berhenti. Kemungkinan Terbaiknya: Sialnya, tidak ada kemungkinan terbaik, namun kemungkinan Anda mengalami ereksi terus menerus sangat kecil. Hanya 1 di antara 67,000 orang. Kemungkinan Terburuknya: Anda bisa saja mengidap priapisme –kondisi medis di mana penis terus menerus ereksi selama berjam-jam– atau ada darah yang terperangkap di penis Anda. Penyakit sickle-cell  dan obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan gangguan serupa. Sialnya, penyebab utamanya lebih banyak tidak diketahui. Solusinya: Jika tidak segera ditangani, masalah ini bisa berkembang ke tahap yang lebih berbahaya. Segera kunjungi dokter Anda. Masalah ini bisa jadi lebih serius daripada yang Anda duga.

Muncul ruam.  Kemungkinan Terbaiknya: Bisa jadi ruam tersebut muncul akibat gesekan ketika berlari atau hubungan seks yang terlalu bersemangat. Reaksi kulit terhadap deterjen baru Anda juga dituding menjadi salah satu penyebabnya. Kemungkinan Terburuknya: Anda mengidap Penyakit Menular Seksual (PMS). Bahkan, sifilis bisa terlihat sebagai ruam yang sama sekali tidak terasa sakit. Solusinya: Apakah Anda baru saja melakukan hubungan seks tanpa pengaman (kondom)? Jadwalkan pemeriksaan untuk mengetahui risiko infeksi. Namun, jika Anda berpikir penyebabnya hanya karena reaksi alergi atau lecet normal, oleskan krim antibiotik untuk mengurangi rasa sakit. Jika ruamnya bertahan lebih dari dua minggu, segera konsultasi ke dokter Anda.

Ada bintik-bintik. Kemungkinan Terbaiknya: Penyebabnya bisa jadi adalah iritasi dari lingkungan sekitar. Selain itu, bintik di kantung zakar Anda mungkin hanyalah rambut yang tumbuh ke dalam. Kemungkinan Terburuknya: Anda terserang herpes atau sifilis. Atau, reaksi alergi dari obat-obatan yang Anda konsumsi. Solusinya: Jika rasa nyeri berlangsung selama lebih dari minggu, atau Anda berhubungan seks tanpa pengaman, jangan tunda untuk segera menemui dokter. Jika masalah Anda adalah rambut yang tumbuh ke dalam, basuh dengan kain hangat selama 30 detik, dua kali dalam sehari, saran Dr. Wood.

Anda melihat darah. Kemungkinan Terbaiknya: Tenangkan diri Anda. “Umumnya, pria akan ketakutan ketika melihat darah atau sperma berwarna seperti karat. Tapi, hal tersebut hampir tidak pernah berkaitan dengan masalah medis apapun,” jelas Dr. Wood. Kemungkinan Terburuknya: Infeksi di prostat atau testikel Anda. Yang lebih buruk? Kanker.
Solusinya: Jangan khawatir jika masalah Anda hanya sperma yang bercampur darah. Akan tetapi, jika Anda merasa sakit ketika ejakulasi atau Anda melihat darah di urin, segera hubungi dokter. Keduanya adalah indikator infeksi serius atau kanker.